chn19 official : Penurunan Performa saat Recording maupun Live Streaming Gameplay
Semakin populernya situs berbagi video seperti Youtube & Twitch yang memungkinkan user untuk membagikan hasil recording gameplay miliknya maupun menyiarkan gameplay-nya secara langsung (live streaming), wajar jika frame rate menurun saat melakukan recoring/streaming. FYI (For Your Info) spesifikasi untuk dapat melakukan recording/ live streaming bisa berbeda untuk setiap game bergantung pada system requirementnya, jika ingin lancar dan tanpa drop frame rate maka spesifikasi yang digunakan setidaknya lebih dari system recommended requirement mengaktifkan V-Sync. Jika system yang dimiliki tidak begitu tinggi maka dapat memanfaatkan aplikasi framelock yang mudah ditemukan sehingga fps dapat dikunci pada nilai yang dapat disesuaikan. Secara umum V-Sync mengunci/membatasi fps tertinggi pada 60 fps namun dengan menggunakan aplikasi pengunci frame rate dapat disesuaikan, mengunci pada 30 fps jika berkenan sudah cukup playable. Pada berbagai review sering kita jumpai angka rata-rata/average, mengapa yang digunakan adalah angka rata-rata? Karena fps yang tidak dikunci sangat dinamis naik dan turun bahkan drop fps cukup jauh (stutter) yang terjadi menjadi alasan skor fps menggunakan skor rata-rata dan lebih baik jika menyertakan skor minimal dan maksimal disamping skor fps rata-rata. Stuttering kadang terjadi saat bermain game mengakibatkan gaming experience menjadi kurang menyenangkan, hal ini disebabkan karena keterbatasan hardware yang digunakan. Untuk mencegah stuttering terjadi secara umum spesifikasi system minimal yang disarankan menggunakan prosesor 3.0GHz dengan 4 core, 8 GB RAM, GTX 660/ VGA Card lain setara, SATA HDD 7200Rpm. Ini adalah spesifikasi minimal secara umum, untuk bermain game-game AAA terkini tentu harus menggunakan system dengan spesifikasi lebih tinggi dengan teknologi terbaru agar mendapat settingan grafik tinggi dan fps tinggi yang stabil.
Recording atau live streaming gameplay lebih berat daripada hanya bermain game sudah pasti karena beban yang bertambah selain dari game itu sendiri yang memang sudah berat ditambah lagi aplikasi recording/streaming. Minimal jika kita bermain game yang membutuhkan 2 core maka seharusnya prosesor yang dipakai adalah prosesor dengan 4 core (2 core gaming dan 2 core recording/streaming) belum lagi RAM (yang dipakai untuk gaming dan recording/streaming), HDD-pun bekerja ekstra (selain loading game juga write video untuk recording/streaming), VGA Card demikian (render game dan render video untuk recording/streaming). Apalagi jika game yang dimainkan membutuhkan prosesor dengan 4 core untuk game saja tentu saja untuk recording/streaming seharusnya menggunakan prosesor dengan jumlah core lebih dari 4 (Idealnya 4 core untuk game dan 4 core untuk recording/streaming) semakin banyak core semakin baik, penggunaan prosesor dengan hyperthread atau multithread juga membantu recording/streaming gameplay. Begitu juga dengan komponen-komponen yang lain, spesifikasinya juga harus lebih tinggi menyesuaikan requirement game yang direcord/stream.
Software-software gratis yang umum dipakai untuk recording/streaming Windows 10 Game Bar utility, MSI Afterburner, Xsplit, Radeon Relive (untuk AMD), GeForce Experience (untuk Nvidia). Untuk mendapatkan performa tambahan atau stabilitas tambahan dapat dilakukan overclocking jika hardware mengizinkan dan perbanyak refrensi overclocking saat ingin melakukannya karena overclocking sangat berisiko untuk membuat hardware menjadi rusak permanen jika overclocking tidak dilakukan dengan baik dan benar.
Selain dengan overclocking, mengurangi dampak penurunan performa karena recording/streaming juga dapat dengan mematikan sementara software-sofware aktif selain software game & recording. Jika cara ini masih kurang ampuh dengan terpaksa maka harus menurunkan settingan graphic game agar recording/streaming gameplay berjalan lebih lancar.
Catatan:
Untuk lebih memahami dunia PC gaming yang selalu update maka lebih bijak mengikuti update/perkembangannya dengan membaca review-review, tips trik, penjelasan dari vendor maupun orang-orang yang lebih ahli demi menghindari salah pemahaman/misleading). Hindari juga menjadi fansboy yang terlalu fanatik karena setiap vendor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, menjadi fansboy vendor tertentu sah-sah saja asal jangan terlalu fanatik dan saling menghargailah antar fansboy. Lebih baik lagi jika menjadi pencinta PC gaming yang netral, hindari pula menjadi seseorang yang �cancer� dalam hal pemahaman performa hardware karena orang semacam ini umumnya merasa paling benar dan paham dengan sulit menerima informasi/pengetahuan baru. Untuk menghindari missleading/�cancer� ikutilah website/sosial media vendor komponen PC, developer game dan aplikasi juga reviewer-reviewer (netral) handal yang terpercaya agar mendapatkan informasi/pengetahuan terbaru mengenai update/upgrade, kompabilitas, peningkatan performa dari generasi terbaru, optimasi, panduan tuning dan overclocking. Memahami dunia PC gaming tidaklah mudah karena berbagai variasi hardware dan software yang dapat dikombinasikan serta kasus-kasus yang khusus karena panduan yang dihimpun oleh reviewer bersifat umum (rata-rata) oleh karena itu perbarui/tambah terus pengetahuan dan pemahaman dengan memperbanyak refrensi terkait, jangan sulit menerima pengetahuan baru yang benar. Salam PC Master Race dari Gamers Kuno (^_^)